![]() |
Credit |
Sayang, lihat betapa mungil dan menggemaskan kedua kakimu itu?
Cantik dan bikin umi selalu tersenyum lucu
Buat Umi tak sabar jelang sore hari, tuk segera kembali ke rumah dan peluk tubuh mungilmu
Sayang, kini engkau telah beranjak dewasa. Tujuh belas sudah usiamu, dan bikin Umi bangga juga cemas. Was-was oleh perkembangan zaman, yang tak lagi seaman zaman Umi dahulu. Namun sayang, Umi percaya bahwa anak Umi bisa diandalkan dalam menjaga diri, dan melindungi harga diri, juga dalam mengharumkan nama keluarga kita.
Umi yakin sayang, broken home bukan harga mati. Broken home bukan momok yang akan ciptakan anak-anak berandalan. Sayang, Umi bangga padamu, Nak, dari keluarga yang berpisah, tapi masih tetap tegar dan tangguh hadapi ombak kehidupan. Terima kasih, Nak! Umi bangga dan selalu menyayangimu! Tiada akhir.... bahkan hingga penghujung jaman.
with all oceans of love,
Al, Bandung, 9 Maret 2014