![]() |
Di sebuah lorong penyebrangan di Belarus |
Well, bercerita tentang pesan taksi di negeri ini, ternyata ga sama seperti di negeri kita lho! Yang bisa aja asal stop dan berhenti sembarangan atau setidaknya pada halte khusus, nah, di Belarus ini, jangankan di halte khusus, bahkan di saat si taksi menurunkan penumpangnya [dan taksi menjadi kosong] pun, si mas supir teteup aja ga sudi mengantar kita ke tujuan, lho! Aih, sungguh terlaluh! Aku sempat menghakimi negeri adik iparku ini sebagai negeri yang sombong, gara-gara hal ini. Etapi, memang sudah begitu tradisinya, katanya.
Jadilah kami mengikuti pola yang berlaku. Yaitu pesan taksi 15-20 menit sebelum berangkat dan minta dijemput di alamat kami berada. Atau jika pun ingin balik ke rumah, kami harus telpone dulu ke nomor operator taksi yang dimaksud, tunggu beberapa menit, maka taksi pun akan datang menghampiri. Masalahnya adalah, kita kan ga hapal tuh nomor operator taksi-taksi ituh! Apalagi jika kita adalah turis dengan tak satu pun pendamping yang asli negeri ini. Bisa terlantar dunk kitah!
Eh tidak juga, biasanya, mereka [penduduk setempat] suka memberi tahu hal-hal yang lazim berlaku di tempat mereka kok.
Terus, kalo nyetop bus, busnya mau berhenti ga, Al?
Mau banget, asal..., di halte, ya, Sobs!
Nah, segitu aja deh critanya ya, super singkat khaaan? Emang sengaja, kok! *Belajar bikin postingan singkat*
Sekedar intermezo, hal unik di Belarus
Bandung, 31 Maret 2015