Quantcast
Channel: My Virtual Corner
Viewing all articles
Browse latest Browse all 572

Rest In Peace, Laras.

$
0
0
Mengenalnya pertama kali adalah saat persiapan acara Festival RTIK ke 4, yang telah sukses kami helat beberapa bulan lalu. Anaknya baik, santun dan lembut. Geulis pisan. Baru saja lulus SMA kala itu, dan lulus pula di Fakultas Ekonomi - UNPAD. Melihat Laras, jadi ingat Intan, karena postur tubuhnya mirip dan juga umurnya tak beda jauh.

Selesai Festival RTIK, kami jadi jarang sekali bertemu, bahkan aku sendiri, tak pernah lagi berkesempatan untuk bertemu dengannya, karena usai Festik itu, aku langsung pindah ke Margonda sini untuk pekerjaan baru.

Mendapat info tentangnya bahwa dirinya masuk rumah sakit karena sakit jantung, adalah berita yang sama sekali tak pernah terfikirkan. Laras sakit jantung? Semuda itu? Oh Tuhan. Sembuhkan dia. Namun ternyata, Allah punya rencana lain. Juga mungkin, perjanjiannya dengan sang Pemilik Jiwa, kala menandatangani kontrak kehidupan [saat awal ruh ditiupkan dahulu] adalah sudah demikian. Bahwa pagi ini, sekira pukul lima pagi hari tadi, 31 Oktober 2015, adalah saat bagi dirinya untuk pamit undur dari kehidupan fana ini. Kembali kepada sang pemilik kehidupan, Ilahi Rabbi.



Kematian atau ajal adalah kepastian yang tak pernah terbantahkan. Waktu kedatangannya menjemput si pemilik jiwa, adalah rahasia Ilahi semata. Tiada yang mampu memprediksi. Tiada pula yang mampu menunda. Sudahkah kita mempersiapkan diri? 
Al, Margonda, 31 October 2015 

Viewing all articles
Browse latest Browse all 572