Cinta memang unik, seperti kisah yang aku tulis pada tulisan cinta oh cinta ini, beberapa tahun menjadi saat yang begitu indah, namun di tahun berikutnya malah jadi beraura neraka. Bukan! Jangan salah menilai dulu, aku yakin, setiap pasangan, sebelum beneran maju ke meja persidangan dan ajukan perpisahan, tentu sudah berdialog/diskusi panjang terlebih dahulu. Keduanya tentu sudah menganalisa, membuat SWOT analysis untuk sampai pada keputusan perpisahan. He and I also did it. Memang sih, dia tak ingin berpisah, tapi aku ingin pake banget! Karena memang sudah tak ada lagi yang bisa diperjuangkan dan dipertahankan.
Maka, mengajukan gugatan perpisahan adalah jalan keluar terbaik dari prahara yang melanda. Ga kasihan anak, Al?
Justru kasihan anak jika pernikahan ini dipertahankan. Kasihan mentalnya jika harus bertumbuh di dalam lingkungan rumah tangga yang sudah tak lagi sejalan. Kasihan Intan jika harus bertumbuh di dalam prahara yang terus berkepanjangan.
Maka, kutempuh langkah itu, dan setelah perjuangan panjang, akhirnya tepat pada 14 Februari 2008, palu hakim diketuk sebagai pertanda berakhirnya masa jabatan sang nakhoda, dan aku pun mengambil alih kemudi.
Kalo Sobats, adakah tanggal 14 Februari sebagai tanggal istimewa? Cerita yuk di kolom komentar.
Sekedar catatan,
Ditulis di dalam bus, otw Bandung-Margonda.
Al, 14 Februari 2016.